Kamis, 19 April 2012

God Narcissism

Tak sangka
ini bersifat keberuntungan
atau kebetulan

Melekat pada filsafat itu keberuntungan
dengan pertanyaan, mengapa? itu hanya dapat dirasakan untuk sampai pada kesimpulan demikian
peluang yang aneh meski pertamanya menganggap sebagai keterlemparan seperti anak kecil dilahirkan
antara memilih untuk dapat hidup dan tidak ingin dilahirkan menjadi aku.

entahlah...
keberuntungan dan kebetulan couldn't be explained
I have been droped in philosophy

Philosophy is magic, i thought
menyatukan rasa penasaran org lain terhadapnya
magic for the geek people who saw philosophy as crazy world
magic for the curious people around me who saw philosophy as something very great to learn
and i loved it cause both of them

like lecture in workplace
pada satu waktu teman kerja sekantor penasaran ttg filsafat
sampai-sampai bertanya ttg apa yg mereka alami
setelah mendapatkan pencerahan, mereka terkagum-kagum
kemudian bersahut-sahut ria kegirangan


Ini mengingatkanku pada Dia yang pernah "menculik"
saat aku berada pada posisi ingin menyeimbangkan
"km tidak bisa menyendiri, km harus bersosial
dan filsafat serta pertanyaanmu tidak pernah akan terjawab."
Aku ingin bilang (akhirnya masuk kamar mandi dan menangis karena paksaan atas "penculikan"), memang filsafat tidak penah meyajikan jawaban yang tepat dan kekal karena jawaban sebenarnya timbul dari beribu-ribu pertanyaan selanjutnya yang tak terhingga dan kebijakan muncul dari itu (bukan berarti org tertentu itu bijak karena melahirkan pikiran yg bijak)."


Pada lain waktu senior di tempat kerja yang di tempat lain juga bertanya
dengan segudang pertanyaan yang mengusik dirinya
setelah mendapatkan jabawan secara umum, mereka terkagum
kemudian menimbulkan lebih banyak pertanyaan
tentang agama, dan aku menjawab, dikotomistik ada di sana: religiusitas dan instansi
tentang keberadaan Tuhan, aku jawab There is "God Narcissism"
semua mengalunkan imajinasi manusia untuk medapatkan penjelasan
hingga menciptakan gagasan-gagasan yang menarik untuk memberikan jawaban
pada org yang tidak mampu menjawab
Tuhan ingin dikenal, Tuhan ingin dicinta, bahkan mengenal cemburu
dia memang dalam kesempurnaannya, bahkan mengenal dikotomistik
Ia bisa cinta pada manusia juga dapat benci padanya
Ia bisa mencipta dan bisa pula menghancurkan
Sedang manusia dikatakan sebagai tiada, yang ada dan kembali pada tiada
akhirnya yang ada ialah ketiadaan yaitu ketidaksadaran
Bukan surga atau neraka yang kuinginkan
Di sana tidak ada pilihan, karena keterpaksaan
Keterpaksaan untuk senang dan keterpaksaan untuk sakit
Hidup di bumi bahkan lebih indah dari surga atau neraka
Aku percaya akan adanya bumi-bumi lain di galaksi sana
Dan pada suatu saat nanti akan hidup di dalamnya,,
entah dalam bentuk bumi seperti apa, aku masih belum puas untuk tidak memikirkanya
A little in my mind He is the God with his/her narcissism.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar