Sabtu, 29 Desember 2012

Jeda Yang Membuta


Resah itu mendesah sesak
Resah itu lelah melesak
Cemas, cemas, pikirku
Gemas, gemas, hatiku

Ketika resah ada dalam cemas dan gemas,
Cahaya lampu jalan membiasi indah air hujan
Melantunkan melodi kemewaktuan
Melupakan sejenak rasa cemas dan gemas
Membekukan resah menjadi desah dinginya malam
Lusa itu tak ada, besok pun tertunda

Mengapa Jeda Yang Membuta
Meski hati selalu menyapa
Mengapa Jeda tak  usai
Ketika hati tak ingin selesai
Kenapa Jeda semakin membuta?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar