Namai Ia sukacita
meski kesendirian kerap menyita
Namai Ia kesederhanaan
jika memang kita sekedar manusia biasa
Namai Ia sayang
meski kesal melanda
Namai Ia rindu
memang tak pernah berjumpa
Adakah sepotong mimpi bersama sukacita
bila orang menamakannya cinta-cinta
maaf, aku tidak
Namai Ia sukacita saat hati terbakar membara
Namai Ia kasih saat pikiran kosong namun dia ada
membuat hatimu hangat terluka bahagia
Namai Ia sukacita saat lelah selalu ada
Namai Ia kasih saat ia menemani hingga aku terlelap dalam mimpi
membuat hari-hari diiringi seribu sayang dan rindu
tak pernah berhenti dan selalu seperti ini
sampai kini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar