Sabtu, 21 April 2012

Layar Terbuka

(Gelap)-----------------------
(Sinar lampu menyorot perlahan dan menjadi jelas pada seorang sosok berpakaian putih yang sedang tidur terlelap [sebut saja ia Ada], diiringi musik syair lembut membangit lelap. Perlahan ia bangun dengan tatapan setengah sadar. Ia bangkit berdiri dan berjalan dalam diam menuju bangku taman. Ia duduk di sana menatap kosong.)

(Dari sisi belakang sinar redup muncul dan kemudian menjadi jelas bersamaan dengan munculnya sosok tua dengan pakaian putih campur merah jambu dengan melontarkan pertanyaan)
"Apa yang telah kamu perbuat hingga kau mengganggu penguasa bumi menjadi amarah?"
(Ada berpaling wajah perlahan kepada sosok tua tersebut dan mempersiapkan jawaban.)
"Tak ada yang kuperbuat."
Sosok tua menjawab lantang, "Kau jelas salah karena mengganggu penguasa bumi. Kau tidak bisa melakukan hal itu."
(Ada mengagguk menyatakan setuju lalu berjalan pergi untuk lantas tidur kembali karena ia tidak memahami pertanyaan itu dan merasa ia tidak berhak dipersalahkan karenanya. Sosok tua menghilang di antara gelap. Sinar yang menyorot Ada meredup perlahan namun masih bertahan tanpa padam.)

(Jeda. Sinar terang menyorot Penguasa bumi sebagai sosok putih gading, ia meminta laporan pada sosok tua apakah telah melakukan titah peringatan pada Ada.)
Penguasa bumi bertanya, "dia telah menggaggu ketenanganku, mimpi indahku, apakah dia udah tahu?" Sosok tua kemudian menjawab, "Ya, aku telah menyampaikan dan memperingatkanya. Ia berkata bahwa tak ada yang ia perbuat." "BEDUGUL, BELEGUG." (Sosok tua tersenyum licik. Di sisi lain, mata Ada menerawang melotot tapi tidak bergeming dari posisi tidurnya. Ada sedih, hatinya tersayat. Matanya meredup dengan hati gusar.)

(Gelap)---------------------------
(Sinar muncul dan menyinari Ada yang duduk di bangku taman dengan mata menerawang menyaksikan sendu, kemudian menaruh telapak tangan kiri pada dada kirinya. Muncul sosok abu dengan lampu temaram yang menyorotnya.)
Sosok abu menjelaskan, "Kau salah di mata penguasa meski kau tidak berniat untuk menjadikan kebersalahan. Baiknya kau ucapkan maaf karena kau manusia yang sepantasnya bertanggung jawab sekecil apapun atas keberadaan orang lain." (Ada terdiam dengan mata menunjukan ia sedang berpikir.)
 (Jeda. Sosok pekat muncul tepat di belakang Ada dengan menyodorkan lampu minyak di tangan pada wajahnya.) Sosok pekat berkata dalam perwakilanya atas masa lalu, "Waktu dan tempat lampau mengatakan padamu bahwa sang penguasa iri hati padamu, dari kau bukan siapa menjadi kau mampu mempengaruhi di wilayahnya. Ia anggap kau anak asuhnya sekaligus musuhnya. Musuh karena ketidaknyamanan atas ketidakmampuanya untuk mempengaruhi dan menciptakan keindahan. Tugasmu hanyalah menanam bibit pohon dan tak perlu memetiknya karena makhluk itu akan merampasnya (sia-sia). Dengarlah saja baik-baik, anggaplah kau tidak ada. Dan selalu akan dianggap demikian. Terimalah dan bersyukur karena apapun yang kau beri pada mereka sebagai balasan akan selalu ditiup angin dan hilang bersama debu." (Ada tersenyum datar penuh makna.)

(Gelap)---------------------------
(Ada berada di hamparan luas rumput hijau dilatarbelakangi gelap, duduk besimpuh. Ia berwajah segar. Angin menerpa wajahnya dan menyapu rembutnya terurai ke belakang bahkan rumput pun berirama menari mengikutinya. Sosok abu dan pekat ada sisi kiri dan kanan belakang dan perlahan menyatu pada tubuh Ada. Ada terdiam sejenak dan merentangkan kedua tanganya, perlahan mengangkatnya tinggi-tinggi ke atas seperti gerakan menari lalu menjatuhkan diri ke arah belakang ditarik oleh gravitasi bumi, menghempas ke rerumputan,.)

(Gelap)--------------------------
(Ada menatap sang penguasa bumi dilatarbelakangi biru langit dengan fokus mereka berdua. Adapun sosok-sosok lain yang menghadap ke belakang layar, yaitu sosok dua orang perempuan, umur muda dan paruh abad, ditemani anak laki yang umurnya dapat dihitung pakai jari. Mereka berpakaian putih jingga muda.)
Ada menyatakan maafnya, "Saya ucapkan maaf jika perbuatan saya tidak berkenan sehingga menggangu keberadaan yang mulia." (Penguasa bumi sedang asik sendiri tercekat tanpa terlihat oleh Ada. Mata linglung harus menimpal apa. Sosok-sosok menghadap layar belakang perlahan menatap kedua orang itu.) Penguasa bumi akhirnya menimpali kata yang tidak seharusnya ia katakan, "Apa yang kau katakan nak, keberadaanmu tidak mengangguku sama sekali. Keberadaanmu ya keberadaanmu di sini dan aku tidak mengapa atas keberadaanmu. Aku sama sekali memakluminya. Aku sudah terbiasa dengan keberadaan orang sekitar dan aku tidak masalah sama sekali." (Ada sadar bahwa penguasa bumi memuntahkan kebohongan karena kupingnya mendengarkan. Kuping yang lebih tajam dari lidah yang menyayat dalam pola kebaikan.) Ada menyatakan kembali, "Aku memang salah karena keberadaanku sehingga tidak pada biasanya mengganggu mimpi indahmu. Untuk lain hal nanti, penyebab keberadaanku yang tidak seharusnya ini akan aku ubah." Penguasa bumi menjawab lebih tegas dengan nada manis, "Sudah ku katakan bahwa keberadaanmu ialah kewajaran dan aku tidak mengapa karenanya. qwertyuoiopjhdgsfakanxla;iuebncmahchiausjsaj@#$%^&*(((&^%$@@@$%^&. (Suara penguasa bumi pengang tanpa suara meski ia masih berkata-kata panjang dan menunjukan setengah antusias dan menunjukkan ia adalah penguasa yang hebat tanpa mampu dipengaruhi keberadaan orang lain. Sosok perempuan paruh abad menimpali dengan kata-kata manis pada Ada diselingi gelak tawa penguasa bumi. Sedang sosok lain membuang muka ke belakang layar asik sendiri dengan kesibukanya. Layar tanpa suara dengan kegiatan berkata-kata. Ada hanya banyak mendengarkan diselingi kata tak lebih dari 5 ucap ujar. Sorot cahaya mulai redup perlahan.)

(Gelap)---------------------------
(Ada berpakaian sederhana, pakaian sehari-hari, sopan, tidur terlelap di kegelapan dengan sorotan cahaya padanya. Ia bangun, duduk bersila dan merenung mengumpulkan nyawa. Kemudian berkemas pada ransel punggung, memakai jaket kesayangannya. Dia menepuk kedua tangan lalu melantunkan doa dalam hati. Senyum mengembang siap berdiri, lalu melangkah ke dalam gelap. Pelangi ada di sana. Gelap. Jeda. Sosok lain seperti Ada, tidur dalam igauan, lalu hening lelap dalam tidur dengan sorotan cahaya. Sosok-sosok lain bermunculan oleh sinar yang menyorotnya dengan keadaan tidur lelap di sekelilingnya menyebar. Satu-satu dari sosok itu bangun dan asik mempersiapkan sesuatu untuk petualangan hidup. Mereka semua tersenyum, ada yang langsung berdiri atau duduk sejenak sambil melantunkan doa dalam hati. Satu-satu mulai berdiri dan mendekat pada kegelapan yang ada di belakang layar. Di sana ada pelangi dalam gelap yang disorot oleh cahaya.)

(Gelap)---------------------------





Tidak ada komentar:

Posting Komentar